POHO| Burung Poksay Hongkong (Poho) yang bahasa latinnya garulax chinensis ini banyak dicari orang karena kicaunya yang merdu dan gayanya eksotik. Poho jantan pada umumnya memiliki 5 variasi kicauan, bahkan hingga 12 variasi. Tak heran jika banyak orang rela merogoh kantong dalam untuk memiliki burung legendaris ini.
Poho tergolong burung yang senang berkicau. Namun jangan heran ketika suatu waktu burung ini tidak berbunyi alias mandeg. Apa yang terjadi jika tiba-tiba peliharaan favorit Anda malas berbunyi?
Simak penjelasan berikut agar kita bisa mengambil langkah untuk memulihkan Poho untuk bisa berkicau lagi.
Pertama, umur Poho berusia lanjut. Poho terkenal semakin matang dan mapan semakin rajin berkicau. Namun, ketika burung ini memasuki umur yang bisa dibilang terlalu tua, kemampuan berkicaunya pun semakin turun, bahkan kondisi bulu sudah tak lagi menarik dilihat.
Masa hidup Poho pada umumnya berkisar antara 25-30 tahun. Ciri-ciri Poho yang sudah berumur lanjut umumnya terlihat pada sisik di kaki yang sangat tebal dan geraknya yang tak lincah lagi. Begitu juga bulu agak kusam tidak fresh.
Kondisi menua adalah hal yang sudah lumrah bagi semua makhluk hidup, saat umur menua maka kondisi fisik menurun. Namun, ketahanan yang dimiliki seekor burung juga tergantung dari lingkungannya. Karena itu rawatan harian yang bagus akan meningkatkan ketahanan tubuh Poho.
Poho di alam bebas memiliki ketahanan tubuh lebih baik dibandingkan burung hasil ternak yang menghabiskan banyak waktu dalam sangkar. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk merawat Poho dalam sangkar yang berukuran besar dan lega untuk kenyamanan, sehingga masa prima burung ini juga lebih panjang. [bersambung]
Discussion about this post