Juara 3 Lomba Bercerita Menyambut HUT KPHI ke-2
POHO| Pribumi yg lahir & d besarkan d kota yg dicintainya hingga kini. “SEMARANG”, Hampir semua hal sy dapatkan dan sy pelajari d kota ini termasuk mengenal hobby. Sejak usia dini sy memang sudah menjadi penyayang satwa. Mungkin hal ini d turunkan dr (Alm) kakek sy yg notabennya berasal dr dusun, dimana beliau suka jg dg satwa semenjak beliau masih ada.
Bisa d bilang masa kecil sy cukup bahagia, walaupun hidup dlm kondisi yg bisa d katakan sangat penuh dg keterbatasan. Ya, Bersyukur, istilah itu yg menopang apa yg sy cari, apa yg sy upayakan & apa yg sy dapat dlm perjalanan hidup.
Dimana yg sy tau, perjalanan hidup yg tdk pernah berjalan mulus” saja, banyak nik’mat serta problematika hingga dapat meracuni fikiran serta hal” tidak membangun diri yg seharusnya tdk perlu sy simpan dlm hati.
Sejujurnya rekan”, bermula dr kegagalan & keterpurukan atas seberkas perjalanan hidup yg sy lalui, hingga sy bisa bermuara mencintai hobby kicau. (Poksay Hongkong) , tdk semudah itu sy bisa meminangnya dr rimba belantara dimana dia berasal.
Memang sdh sangat lama sy mendengar nama si burung ini,hanya blm pernah melihat sosoknya. Tp, saat pertama bertemu & tau sosok yg sebenarnya, sy hanya bisa tertegun, seraya bergumam dalam hati saja “sy harus bisa”, karena sy tau diri bahwa untuk bisa mendapatkannya, dibutuhkan pengorbanan yg tidak sepele.
Singkat cerita, sejak saat itulah sy berusaha & berikhtiar, hingga akhirnya sy bisa meminang sang burung legenda yg kemudian sy beri nama (RORONOA).
Kenapa Roronoa? Kenapa juga ia menjadi nostalgia dlm hidup sy? berkaca dr ssok seorang samurai dlm cerita fiksi yg serinya seringkali sy baca dimana serial ini terbit kisaran tahun 1997an, dia sosok yg hanya mengandalkan instingnya bkn kecerdasannya untuk cukup melatih diri , mengembangkan skillnya & cukup mempercayai kaptennya untuk terus maju sampai ke garis akir petualangannya untuk menemukan apa yg dicari banyak orang yakni “KESUKSESAN”.
Terlahir dari masa lalu, bukan berarti tidak bisa bersaing dengan mereka yg terlahir pada masa kini. Nilai nostalgia yg sy ambil sekali lagi ialah, mereka yg bisa d bilang legenda hidup, adalah mereka” yg bisa membawa kebaikan untuk banyak orang.
Semarang , 31 Januari 2020.
Salam Hangat, salam Damai, Salam Hormat, Salam 1 hobby.
Salam KPHI selalu di hati.
Bung Tiyo
Diujung Selatan Samudera Pulau Jawa.
Discussion about this post