Juara 2 Lomba Bercerita Memperingati HUT KPHI ke-2
POHO| Saya berasal dari Tegal kelahiran tahun 1980. Di tahun 2020 ini, saya baru memiliki burung poksay hongkong yang legendaris itu. Saya juga tidak menyangka akan memilikinya, seperti mimpi saja. Emejing 😄😄😄…
Hobi memelihara burung, tiba-tiba hadir ketika saya menikah. Entah apa yang merasiku saya, sehingga saya jatuh cinta pada kicauan burung. Perburuan pun di mulai. Entah sudah berapa banyak burung yang mampir di gubug saya di bawah gunung slamet nun asri itu.
Perlombaan burung pun pernah saya ikuti, tetapi kemudian saya merasa jenuh dan memutuskan untuk berhenti bertarung di lapangan. Saya memilih untuk hanya menikmati kicauan burung di rumah, sambil minum kopi dan bercengkrama bersama anak istri.
Nama Poksay Hongkong sering saya dengar dari teman teman pecinta burung, khususnya dari paman saya yang zaman dahulu kala, katanya sudah memiliki burung ini.
Saya awalnya tidak tertarik, karena mendengar harganya saja, nyali saya langsung jadi ciut😂. Browsing pun saya lakukan karena penasaran dengan burung ini.
Persentuhan saya pertama kali dengan burung ini, di awali ketika saya menjadi perantara saudara saya yang ingin menjual burung ini.
Secara live, saat itu, di tahun 2019 saya bisa melihat dan mendengar kicauan dan tarian nya.
Penjualan pun saya mulai dengan memosting burung teman itu ke beberapa grup kicau burung di tempat saya. Saya pun kemudian, bergabung dengan grup ini untuk menjual nya. Setelah di posting di grup ini, Alhamdulillah beberapa orang inbok kepada saya dan menawar harga dan mengajukan rakber. Sebuah istilah yang belum pernah saya pahami😂.
Saya pun memberanikan diri untuk bertanya kepada admin grup, yakni pak Istono lotus mandala. Lucu memang, tapi itulah yang saya alami. Pak Eko Budi pun inbok kepada saya, mungkin karena saya baru perlu diselidiki, boleh jadi😂😂. Mengingat, sering terjadi transaksi jual beli yang tidak jujur dan berkedok penipuan.
Alhamdulillah, burung teman itu laku terjual di orang Tegal, sesama grup ini. Beliau inbok dan WA, tanpa banyak bertanya, tanpa basa basi, “mas, silahkan bawa poho ke rumah saya, saya berani Rp sekian… “. Diel mas… saya pun lega menjawab “Dielllllllll”…. 😊😊😊😊.
Sejak itulah sedikit rasa cinta muncul di hati kepada burung ini. Tetapi nyali masih ciut juga untuk membeli nya. Ditambah lagi, ada cerita dari teman, yang bercerita bahwa burung ini memiliki kelemahan terutama jika sudah berumur tua, bisa mengalami kelumpuhan kaki.
Namun, bayang bayang poho sejak itu tidak bisa terlepas dari pandangan mata saya. Setiap detik, hanya ada poho. 😂
Suatu saat, jalan takdir membawa saya untuk memiliki poho. Poho ini, saya memiliki dengan menukarkan burung murai Medan yang sedang mabung dan burung ledekan.
Ada seorang teman saya yang mengenalkan kepada temannya sang pemilik poho ini.
Di rumahnya, ada burung wambi 5 ekor dan poho 2 ekor. Semula, saya ingin mengambil wambi untuk pertukaran. Akan tetapi, kemantapan hati saya jatuhkan pada poho itu.
Meskipun burung itu belum jinak betul, tetapi kondisi nya mulus dan sudah bunyi. Alhasil, saya pun mantap untuk menukarkan murai plus ledekan dengan poho itu.
Sekarang poho itu singgah di gubug saya. Semakin jatuh cinta saya kepada burung ini, karena kicauan nya yang syahdu mendayu, meski belum bisa joget dan mengeluarkan banyak variasi lagu.
Suatu saat, ketika burung ini berkicau di hari ke 5, ibu mertua saya bertanya, “burung apakah itu” ?, karena kicauan nya tidak asing menurutnya.
Menurut cerita, baik dari keluarga maupun orang orang di sini, ayah mertua saya (alm) adalah seorang pecinta burung.
Saya pun mantap menjawab kepada ibu mertua, “Poksey bu”. Memori Ibu mertua saya tiba tiba kembali kepada masanya, dan ia pun kemudian bercerita, bahwa ayah mertua saya(alm), dulu juga pernah memiliki burung ini sampai 2 ekor dan menjual burung burung lain kesayangannya seperti robin. Ibu mertuakupun berkata : “Kamu jual saja semua burungmu itu, beli saja Poksay 2 ekor seperti alm Ayah mertuamu” 😊😊😊.
Ah, rasanya seperti nya serba kebetulan terjadi. Tetapi, tidak ada yang serba kebetulan di dunia ini, semuanya adalah suratan dari Ilahi rabbi.
#⃣ Alasan dan Motivasi :
– untuk menyalurkan hobi.
– untuk investasi. Jika ada kebutuhan sewaktu waktu, saya setidaknya bisa menjual nya, meski di dunia burung, harga jual lebih murah daripada harga beli 😂😂😂.
– menikmati kicauan nya yang legendaris itu, yang di zaman saya waktu kecil, meski saya sepertinya pernah mendengar nya, tetapi saya belum mengetahui namanya.
– Ingin mengembang biakkan burung ini agar tetap lestari dan bisa dinikmati oleh anak cucu saya kelak nanti.
Terimakasih saya ucapkan kepada pak Istono dan pak Eko Budi. Meskipun saya tidak kenal dekat, tetapi beliau beliau saya anggap seperti saudara. Beliau banyak memberikan informasi tentang Poho terutama kepada saya yang masih awam. Saya masih ingat betul perkataan pak Istono, bahwa Poho yang berbunyi pastilah Jantan, dan janganlah tergiur dengan harga murah dan warna dubur.
Buat juragan dan bos besar, memiliki poho untuk koleksi adalah hal lumrah karena rejeki mereka juga melimpah ruah.
Buat saya sih, yang seorang kuli tinta di madrasah swasta, memiliki poho merupakan hal yang luar biasa. Perlu waktu yang sangat lama untuk bisa memilikinya.
Nostalgia mungkin bagi saya kepada burung ini tidak, karena saya pertama kali memiliki.
Nostalgia juga mungkin ia, bagi ibu mertua saya, karena suaminya (alm) dulu pernah memilikinya. Dan kini, suara itu hadir menghiasi nostalgianya di tangan menantunya. Waktu kecil, saya juga sepertinya pernah mendengar burung ini, meski belum mengetahui namanya, dan saat ini saya mendengar suaranya lagi.
Mungkin nostalgia itu akan tercipta untuk anak cucu saya nanti, ketika saya sudah menua dan mereka bisa tersenyum tertawa bahagia karena melihat dan mendengar suara burung legendaris ini di dalam sangkar atau mungkin di alam bebas yang semakin sepi dari kicauan burung.
Semoga Alloh memberikan saya keberkahan rezeki, sehingga bisa mewujudkan impian saya untuk bisa melestarikan burung ini. Amin.
Tegal, 19/ 01 / 2020 00:40 WIB
Farid Bani Adam
Guru swasta
Discussion about this post