POHO| Banyak pertanyaan, mengapa Poksay Hongkong (Poho) saya sangat gacor saat di rumah, begitu ketemu poho lain saat kopdar tidak mau berkicau, didis, berlompatan, dan lain sebagainya.
Anehnya, setelah agak dijauhkan bahkan sampai tidak melihat poho lain, baru mau berbunyi lagi. Apakah poho ini mentalnya kurang? Apakah settingnya salah?
Begitulah pertanyaan yang timbul di benak pohower. Lalu karena tak mendapatkan jawaban menjadi patah hati kepada poho dan enggan datang kopdar kembali.
Pohower, Sobat KPHI, Mari kita kupas.
Kita tentunya telah memahami bahwa poho bukan burung petarung murni, daya tarung pada poho lebih disebabkan dari dampak klausal dari asupan pakan/setting yang membuat birahinya mencapai level tertentu.
Di alam bebas, poho berkicau dengan jarak yang relatif berjauhan dengan poho yang lain. Lantas, Bagaimanakah caranya agar poho menjadi rajin berkicau dengan jarak yang berdekatan dengan poho lain?
Mengingat, rumah kita memiliki keterbatasan tempat gantang dan bahkan di tempat lomba, poho digantangkan berdekatan antara satu poho dengan poho lainnya dengan jarak kurang dari 2 meter.
Sebagai catatan kecil, poho yang lama hidup disendirikan dalam kandangnya akan kehilangan naluri koloninya (naluri bernyanyi bersamanya).
Poho yang disendirikan atau jauh dari temannya akan rajin berkicau, Lalu Jika berjumpa dengan poho lainnya, terutama dalam jarak dekat, poho akan berlompatan ke sana kemari, ngeruji, salto, didis, makan, mandi bahkan tak jarang poho tidak bersuara sedikitpun walau itu hanya nada call.
Sahabat pohower. Salah satu penyebab dari keadaan ini adalah “kesalahan” dari si pemilik yang terlalu lama menyendirikan pohonya guna menikmati kicauannya dengan lebih puas (dilaras/diklangen).
Untuk mengatasi problem tersebut, kita perlu mengembalikan naluri alami pohonya untuk mau berkicau dalam koloni. Salah satu cara untuk mengembalikan naluri poho agar mau berkicau dalam koloni adalah dengan menggantang berdekatan dengan burung poho lainnya di tempat penempatan seusai dijemur atau istirahat. Ciptakan koloni poho dalam kesehariannya, sekat hanya dengan krodong.
Saat menjemur, upayakan poho digantang berdekatan dengan poho yang lain dalam jarak yang relatif dekat. Jarak gantang antar sangkar paling jauh yang direkomendasikan sekitar 200 cm. Semakin dekat antar sangkar semakin bagus (30an cm).
Pola perlakuan seperti ini bertujuan untuk membiasakan poho bernyanyi bersama dengan kelompoknya dalam jarak yang dekat.
Jangan kuatir, Pada tahap-tahap awal, poho yang mendapatkan perlakuan seperti ini akan berkurang intensitas gacornya. Poho sementara waktu berubah total menjadi burung yang rajin ngriwik saja atau bahkan diam sama sekali.
Hal ini wajar. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, poho anda akan kembali gacor setelah terbiasa diletakkan saling berdekatan. Selamat menikmati proses mencetak poho “fighter” kesayangan anda. [Om Istono]
Discussion about this post